Kerusuhan di Kazakhstan Berakhir, 164 Orang Dilaporkan Tewas dan 7.939 Ditangkap
NURSULTAN – Meski kerusuhan di Kazakhstan sudah berakhir. Tapi, menyisakan luka bagi penduduk setempat. Pasalnya, 164 orang tewas dan 7.939 ditangkap.
Kota Almaty yang menjadi pusat kerusuhan, kini tampak hancur. Pusat perbelanjaan rusak karena dijarah pendemo.
’’Tujuan utamanya jelas. Meruntuhkan tatanan konstitusional, penghancuran lembaga-lembaga pemerintah, dan perebutan kekuasaan. Itu adalah percobaan kudeta,’’ tuding Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam menanggapi aksi tersebut.
Menurut dia, kelompok militan bersenjata telah menggunakan demo itu untuk mengambil alih kekuasaan.
Tokayev juga menyalahkan media yang memberitakan seakan-akan militer menyerang massa yang melakukan aksi damai.
Awalnya massa turun ke jalan pada Minggu 2 Januari 2022 karena dipicu kenaikan bahan bakar yang sangat tinggi.
Kemudian, cabinet pemerintahan dibubarkan akibat dari kerusuhan semakin tak terkendali. Tokayev akhirnya meminta bantuan Rusia.
Dia menjelaskan, pasukan Rusia akan segera pulang setelah misi mereka berakhir. Namun, dia tidak memberi kepastian waktu.
Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia mengerahkan lebih dari 2 ribu tentara dan 250 peralatan militer. (jun/jp)
Baca juga:
- Selama Kekacauan di Kazakhstan, Presiden Perintahkan Polisi Tembak Pengunjuk Rasa
- Bitcoin Melemah, Salah Satunya Penyebabnya Pemutusan Akses Internet Kazakhstan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: